Kunker di Kab Kupang : Pj. Gubernur Berikan Bantuan
Penjabat Gubernur NTT, pada kesempatan ini mengajak semua
pihak, termasuk seluruh Perangkat Daerah terkait dan juga lembaga vertikal
untuk berkolaborasi dalam penanganan stunting di Nusa Tenggara Timur, khususnya
di kabupaten Kupang.
Menurut Penjabat Gubernur, untuk penanganan stunting
tidak dapat dilakukan secara sepihak oleh pemerintah saja, tetapi membutuhkan
kerja kolaborasi dengan seluruh
unsur terkait lainnya sebagai mitra kerja, agar lebih
memudahkan dan mempercepat proses penanganan stunting agar bisa mencapai target
yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Jadi program atau kegiatan hari ini akan semacam
pilot project. Kita berharap walaupun memang sumbangannya tidak terlalu banyak,
akan tetapi diharapkan menjadi sentuhan khusus dari pemerintah Provinsi,
sehingga penanganan stunting ini dapat di tangani dengan baik". Ucap Pj.
Gubernur Ayodhia.
“Kami sampaikan bahwa kami membawa telur, ikan, kambing
etawa, dan ayam petelur. Diharapkan keluarga yang terindikasi stunting bisa
mendapatkan asupan gizi dari bantuan ini”. Tambah Ayodhia.
Pj. Gubernur juga memberi pesan pada Perangkat Daerah
terkait Pemprov NTT agar kegiatan ini dapat dievaluasi dan dimonitoring secara
berkala dan rutin, sehingga dapat secara berkelanjutan dilakukan perbaikan jika
ada kekurangan, dan mengadopsi kegiatan ini ke tempat lain juga jika dinilai
berhasil.
Lebih lanjut, Ayodhia berpesan kepada Camat, Kapala Desa,
dan Ibu-Ibu semuanya agar kambing dan ayamnya jangan di potong namun
dikembangbiakan karena akan menghasilkan susu dan telur yang merupakan sumber
protein yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Agar kambing dan ayamnya dikembangbiakan, karena
susu dan telur yang dihasilkan merupakan sumber protein yang baik bagi
anak-anak kita. Saya juga menghimbau kepada kita semua yang ada agar kita bisa
menanam sayur dan buah-buahan di pekarangan yang ada sehingga dapat membantu
menambah asupan gizi dan nutrisi bagi keluarga kita juga". Jelas Ayodhia.
Bupati Kupang, Korinus Masneno pada kesempatan tersebut mengapresiasi
dan berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari Pemprov. NTT khususnya
kepada Pj. Gubernur NTT dan juga Ibu Pj. Ketua TP PKK Provinsi NTT. Ia mengatakan bahwa suatu kebanggaan
tersendiri bagi pemerintah Kabupaten Kupang dan masyarakat Kabupaten Kupang,
khususnya masyarakat Oefeto Timur, Desa Raknamo atas kehadiran dan arahan dari
Pj. Gubernur pada moment tersebut.
“Terima kasih kepada Bapak Pj. Gubernur dan Ibu atas
perhatian serta bantuan yang diberikan bagi masyarakat di Desa Raknamo. Bantuan ini tentu akan kami manfaatkan
sebaik-baiknya”. Ucap Bupati Masneno.
“Pada kesempatan ini, perlu kami sampaikan juga terkait
penanganan Stunting di kabupaten Kupang sebagai gambaran sejak tahun 2019 angka
Stunting mencapai 34%. Namun hari ini berada pada posisi 12%, dibawah target
nasional dengan jumlah manusia yang terkena stunting kurang lebih 3.800 orang”.
Jelasnya Masneno.
"Penanganan gizi, penanganan SDM di Kabupaten Kupang
mesti terus kita bangun bersama. Pemkab Kupang akan terus berkolaborasi bersama
Pemprov NTT, TNI, POLRI dan mitra kerja terkait agar segala kekurangan yang ada
dapat kita atasi bersama". Jelas Bupati Kupang.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (P3A) Provinsi NTT, dr. Iien Andriyani, M. Kes dalam
laporannya menyampaikan, Kasus stunting di NTT masih tinggi, yaitu : 35,5%
menurut SSGI dan 15,7% dari data ePPGBM. Namun ia juga mengatakan berdasarkan
perhitungan apapun itu, NTT masih mempunyai kasus Stunting.
Ia juga mengatakan hasil survei Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak RI Tahun 2022, dimana NTT memiliki index
kualitas keluarga No. 2 terendah di Indonesia. Ia menyebutkan sudah menjadi
tugas Pemerintah bersama dengan mitra kerja terkait lainnya termasuk pihak
Perguruan Tinggi untuk saling berkolaborasi mengatasi permasalahan tersebut.
“Perguruan tinggi yang paling aktif di Desa Raknamo
adalah Poltekkes Kemenkes kupang. Dimana kolaborasi melalui kegiatan one team
one family ini sudah dimulai pada akhir Tahun 2022 bersama tiga pihak, yaitu:
Poltekkes Kemenkes Kupang, Yayasan Seribu Hari dan Yayasan Oksitosin. Adapun
kegiatan yang sudah dilakukan seperti bimtek Champion Gender yang memberi
motivasi dan mendampingi masyarakat di Desa Raknamo.
Ada juga pendampingan keluarga beresiko Stunting berupa
peningkatan kapasitas ekonomi keluarga, bantuan Jamban Sehat, bantuan higiene
sanitasi, dan alat-alat komunikasi, informasi dan media. Keterlibatan PKK
bersama kader dan bidan desa serta pengurus KB sebagai team pendamping keluarga
juga memperkuat kolaborasi ini”. Tambah dr. Iien.
Pj. Gubernur NTT pada kesempatan tersebut juga turun
langsung mengunjungi rumah salah satu warga di Desa Raknamo yang terdampak
Stunting. Didampingi Bupati Kupang, Pj. Gubernur NTT serta Pj. Ketua TP PKK
Provinsi NTT memberikan langsung bantuan berupa paket Sembako seperti beras,
telur ayam, mie instan, minyak goreng kepada keluarga tersebut. Pada kesempatan
tersebut, Iapun kembali menegaskan dan menginstruksikan langsung Bupati Kupang
beserta jajaran untuk selalu rutin memantau kondisi anak di desa-desa terdampak
Stunting di Kabupaten Kupang.
Pj. Gubernur Lepas Benih Ikan Nila di Bendungan Raknamo
Usai melaksanakan kegiatan di Kantor Desa Raknamo dan
mengunjungi salah satu rumah warga terdampak Stunting di desa tersebut, Pj.
Gubernur serta rombongan juga menyempatkan diri untuk melakukan pelepasan benih
Ikan Nila di Bendungan Raknamo.
Bibit Ikan Nila yang dilepaskan simbolis oleh Pj.
Gubernur serta rombongan sejumlah 2.000 ekor dari jumlah total 6.000 ekor.
Dimana dari jumlah tersebut 5.000 ekor merupakan bantuan dari Politeknik
Kelautan dan Perikanan Kupang dan 1.000 ekor sisanya dari Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTT.
Kepala Desa Raknamo Augusto Fernandes, pada kesempatan
terpisah sangat mengapresiasi pelepasan benih ikan yang dilakukan oleh Pj.
Gubernur dan menyampaikan bahwa tujuan diadakannya penyebaran benih ikan ini
adalah untuk menjaga keseimbangan lingkungan/ekosistem perairan di Bendungan
Raknamo serta menambah ketersediaan stok ikan di Bendungan Raknamo sebagai
upaya ketahanan pangan.
"Kami masyarakat Desa Raknamo mengapresiasi
kepedulian dari Bapak Penjabat Gubernur NTT. Semoga kegiatan pelepasan benih
ini bermanfaat untuk meningkatkan peran ekosistem di Bendungan Raknamo yang
seimbang serta keberadaan ikan Nila ini jelas akan memberikan manfaat baik bagi
ekosistem dan baik juga bagi ketahanan pangan". Ungkap Augusto.
(GAR/sam)
Sumber : Siaran Pers Biro Adm. Pimpinan Setda Prov. NTT
Penulis : Aris Dongmo
Foto : Immanuel Here Wele
Video : Yozhy Hoely