Pj. Gubernur NTT Dampingi Kepala BNBP RI Tinjau Kegiatan Satgas KLB Rabies di Kabupaten TTS
WARTANET NKRI.COM, KUPANG - Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G.L. Kalake, SH, MDC bersama dengan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Febriel Buyung Sikumbang mendampingi Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M dalam rangka pelaksanaan kunjungan kerja peninjauan kegiatan Satuan Tugas (Satgas) Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies bertempat di Rumah Jabatan Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) pada Rabu (31/1/2024).
Kepala BNPB RI, Pj. Gubernur
NTT dan Danrem 161/Wirasakti Kupang bersama rombongan terbatas tiba di Kota
Soe, Kabupaten TTS sekitar pukul 11.35 Wita dengan menggunakan Helikopter BNPB
yang bertolak dari Bandar Udara El Tari Kupang. Sehari sebelumnya tepatnya
Selasa (30/1/2024) Kepala BNPB RI didampingi Pj. Gubernur NTT terlebih dahulu
meninjau langsung lokasi erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur serta
mengecek langsung kondisi para korban terdampak erupsi tersebut dan juga
menyerahkan beberapa bantuan kepada para korban.
Dalam kunjungan kerja di
TTS, rombongan yang tiba disambut dengan sapaan adat oleh Bupati TTS Egusem P.
Tahun, ST.M.M., unsur Forkopimda Kabupaten TTS serta Jajaran Pimpinan Perangkat
Daerah Lingkup Kabupaten TTS.
Bupati Egusem dalam
sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Kepala BNPB, Pj. Gubernur
NTT dan Jajaran Forkopimda Provinsi NTT, serta menyampaikan sejumlah hal
diantaranya penangganan KLB Rabies di Kabupaten TTS dan cuaca ekstrim yang
berdampak pada gagal panen pada sejumlah wilayah di Kabupaten TTS.
"KLB Rabies telah
terdeteksi di TTS sejak Mei 2023, sejumlah langkah penanganan telah dilakukan
seperti pemberian vaksin dan eliminasi di beberapa lokasi tetapi masih
terkendala terbatasnya ketersediaan vaksin bagi manusia tetapi sudah kami
ajukan permintaan, namun terkendala regulasi dan tenaga pemberi vaksin yang ada.
Selain itu kami juga telah membentuk Tim Satgas dan telah menerima sejumlah
bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Australia guna menekan kasus
rabies di Kabupaten ini, walaupun akhir-akhir ini kasus gigitan anjing semakin
meningkat," Jelasnya.
Bupati Egusem juga
menyampaikan akibat cuaca ekstrim beberapa waktu ini, sejumlah wilayah di
Kabupaten TTS mengalami gagal tanam yang menjurus pada gagal panen.
"Selain itu kami
informasikan bahwa Kabupaten TTS sedang mengalami gagal tanam dan akan menjurus
ke gagal panen akibat curah hujan yang rendah khususnya di wilayah selatan dan
tengah Kabupaten TTS. Sedangkan, di wilayah Kota Soe telah dilaksanakan
penanaman sejumlah komoditas seperti jagung tetapi tidak bertumbuh dengan baik
akibat curah hujan yang rendah, walaupun sejumlah upaya telah dilaksanakan oleh
pemerintah Kabupaten TTS berkerjasama dengan Dandim 1621/TTS guna memenuhi
kebutuhan air bagi masyarakat, selain itu kami informasikan bahwa akhir-akhir
ini Kabupaten TTS mengalami situasi cuaca ekstrim sehingga mengganggu aktivitas
masyarakat, tetapi Pemkab terus berupaya meminimalisir permasalahan yang timbul
di daerah ini," Urainya.
Kepala BNPB Suharyanto pada
kesempatan ini mengatakan, "Saya bersama dengan Bapak Penjabat Gubernur
baru saja tiba dari Flores Timur guna meninjau penanganan Erupsi Gunung
Lewotobi Laki-Laki. Kehadiran saya di TTS untuk meninjau secara langsung
penanganan kasus Rabies di Provinsi NTT tepatnya di Kabupaten TTS,
mudah-mudahan tidak berkembang ke Kabupaten lain lagi. Kami juga telah
melakukan rapat tingkat Menteri dan membentuk serta penepatan Satgas, kemudian
sebelum akhir tahun 2023 lalu telah dimulai operasi penanganannya.” Ujar
Suharyanto.
“Harapannya agar hambatan di
daerah bisa dikoordinasikan dan diselesaikan secara bertahap, kemudian untuk
penanganan rabies, BNPB telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT
untuk penyaluran sejumlah anggaran, sedangkan terkait tenaga di lapangan
pemberi vaksinasi dapat dikoordinasikan bersama Dinas Kesehatan bersama unsur TNI
/ POLRI. Kemudian, untuk pemberian vaksin dititik beratkan pada anjing sebagai
upaya pencegahan. Terkait kesulitan air, kepada Bapak Bupati agar mengajukan
pembuatan sumur bor yang juga telah disampaikan oleh Bapak Penjabat Gubernur
yang akan mengkoordinir hal ini agar segera diakomodir," Jelas Suharyanto.
Usai pelaksanaan Rakor
tersebut, selanjutnya dilaksanakan pemberian vaksinasi bagi tiga puluh ekor
anjing yang berlokasi di halaman Rumah Jabatan Bupati TTS. Kepala BNPB RI, Pj.
Gubernur NTT dan Danrem 161/Wirasakti Kupang juga berkesempatan melakukan vaksin
terhadap beberapa anjing.
Setelah kegiatan pemberian
vaksin, Kepala BNPB Suharyanto dalam Keterangan persnya dihadapan media
menyampaikan, “Populasi anjing di Kabupaten TTS terdata sejumlah tujuh puluh
ribu ekor dan sudah ada 14 kasus meninggal dunia karena rabies. Oleh karena itu
hari ini BPNB diberi mandat oleh Pemerintah Pusat untuk laksanakan vaksinasi.
Target kita tiga bulan agar kasus ini selesai". Tegasnya.
Sedangkan Pj. Gubernur pada kesempatan tersebut menyebutkan, wabah rabies harus segera ditindak tegas agar tidak meluas ke daerah lain, beliau berharap masyarakat yang memelihara anjing agar segera memberi vaksinasi untuk menekan kasus rabies.
"Sudah terdapat 14
korban meninggal dunia akibat wabah rabies oleh karena itu harus diambil
tindakan tegas, ini harus kita monitor terus menerus agar tidak meluas di
kabupaten atau daerah lain. Kiranya masyarakat yang memiliki anjing agar segera
memberi vaksinasi sehingga memudahkan petugas dalam mendata dan mencegah meluasnya
rabies," Jelas Ayodhia. (wnn/fegas)
Sumber : Siaran Pers Biro
Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT
Penulis : Fara Therik
Foto : Alexander Leonardo
Raditia
Video : Adi Hau