PRESIDEN JOKOWI TERIMA SURAT PENGUNDURAN DIRI MAHFUD MD
WARTANET NKRI.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno menerima Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 1 Februari 2024. Dalam pertemuan tersebut, Mahfud Md menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju.
“Saya menyampaikan
surat tentang kelanjutan tugas saya sebagai Menko Polhukam. Saya menyampaikan
intinya saya mengajukan permohonan untuk berhenti,” ujar Mahfud dalam
keterangannya usai pertemuan.
Mahfud menjelaskan
bahwa dalam surat tersebut setidaknya mencakup tiga hal, salah satunya adalah
ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan kepercayaan
dan kehormatan untuk mengemban tugas sebagai Menko Polhukam. Atas dasar
tersebut, Mahfud pun menyerahkan surat pengunduran diri secara terhormat.
“Saya secara resmi dan
dengan penuh hormat juga hari ini menyampaikan surat untuk menyatakan minta
atau mohon berhenti dengan sebuah surat itu,” ungkap Mahfud.
Selain itu, dalam
surat tersebut juga berisi substansi terkait permohonan pengunduran dirinya
sebagai Menko Polhukam. Terakhir, dalam surat tersebut Mahfud turut
menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Jokowi.
“Saya mohon maaf
kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan
dengan baik,” ucap Mahfud.
Dalam kesempatan
tersebut, Mahfud juga mengatakan bahwa pertemuan berlangsung hangat dan penuh
kekeluargaan. Bahkan, Presiden Jokowi menyebut Mahfud sebagai Menko Polhukam
terlama sepanjang periode pemerintahannya.
“Karena dulu Pak Tedjo
tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun 4 bulan, lalu Pak Wiranto 3 tahun
setengah lewat 2 bulan, saya hampir 4 tahun setengah, hanya karena perkembangan
politik memang saya harus fokus ke tugas lain sehingga saya mohon berhenti,”
tutur Mahfud.
Mahfud pun mengajak
seluruh pihak untuk bersama-sama bekerja keras membangun negara Indonesia. Ia
juga menyampaikan harapan agar Indonesia dapat dibangun sesuai dengan tujuan
negara di masa mendatang.
“Kita tidak mungkin sempurna dan tidak mungkin bisa menyelesaikan
semuanya dalam waktu yang pendek dan tidak mungkin tahu semuanya tentang
masalah yang kita hadapi sehingga kita harus bekerja sungguh-sungguh,”
tandasnya. (gar/piet)
(BPMI Setpres)