PJ. GUBERNUR AJAK MASYARAKAT JAGA KELESTARIAN MANGROVE
Kupang,Gong Aspirasi Rakyat.Com - Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L. Kalake,
SH., MDC berkesempatan menghadiri acara Kick Off Program Rehabilitasi Mangrove Nasional
Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/Coorporate Social
Responsibility (TJSL/CSR) di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Acara ini
dilaksanakan di Hutan Mangrove Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang pada Kamis 7
Maret 2024.
“Ini kebahagiaan bagi kami
dengan tentunya merasa sangat terhormat dan berbangga karena Provinsi NTT
dipilih sebagai tempat Kick Off kegiatan penting ini. Hal ini tentunya menjadi
motivasi tersendiri bagi kami dalam upaya merehabilitasi hutan mangrove di
Provinsi NTT,” ujar Pj. Gubernur.
“Kegiatan hari ini merupakan
bentuk nyata pentingnya kerja kolaborasi untuk memulihkan kembali ekosistem
hutan mangrove. Semua pihak baik pemerintah maupun swasta mesti memiliki
komitmen dan kepedulian terhadap pengembangan habitat hutan mangrove. Sekali
lagi apresiasi dan terima kasih kepada Kemenko Marves serta Kementerian lembaga
terkait lainnya, BUMN dan Badan Usaha Milik Swasta yang terlibat dalam kegiatan
ini,” kata beliau.
Ayodhia mengungkapkan,
keberadaan Mangrove memiliki fungsi penting sebagai habitat penyangga dan
penjaga bagi kehidupan di daratan, di perairan laut maupun menjaga kualitas
atmosfer dari polusi karbon.
“Selain itu Habitat Mangrove
memiliki peran dan fungsi penting, antara lain sebagai tempat berpijah hewan
laut. Dari aspek lingkungan, Mangrove juga berperan sebagai penahan gelombang
bahkan Tsunami. Jadi saya kira ini baik bagi kita juga. Serta Mangrove juga
buah dan daunnya bisa dimanfaatkan untuk pewarna alami, bahan makanan, kosmetik,
dan obat-obatan,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan
pentingnya pembangunan untuk rehabilitasi lingkungan. “Jadi memang penting
sekali bagi kita semua dari pemerintah, pihak swasta, masyarakat untuk terus
memperhatikan keberlangsungan hutan mangrove,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang
Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marvest, Nani Hendiarti
menjelaskan keberlangsungan Mangrove ini juga bergantung pada partisipasi masyarakat.
“Karena prorgram rehabilitasi nasional ini bukan hanya menanam terapi juga
menjaga kelestarian. Semua anggota masyarakat wajib terlibat aktif dalam
pelestarian Mangrove. Tokoh masyarakat dan juga tokoh adat serta Dinas LHK,
Balai Besar KSDA, dan BPDASHL Provinsi NTT dan TNI bisa mendampingi
masyarakat,” tegasnya.
“Tahun 2024 ini kami
mendapatkan dukungan baru dari PLN dan Pertamina dari program TJSLnya. Khusus
untuk NTT, komitmen dari mitra yaitu PLN, Pertamina, Pelindo dan APROBI pada
tahun 2024 adalah 100 ha,” ujar Nani.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam menyebutkan Mangrove merupakan penyimpanan karbon terbaik. “Jadi yang kita lakukan ini sudah sangat tepat karena sebagai rehabilitasi untuk keberlanjutan ekosistem pantai dalam hal ini pelestarian Mangrove,” katanya.
Untuk diketahui Pada
kesempatan tersebut Pj. Gubernur juga melakukan penanaman Mangrove bersama para
tamu dan hadirin. (GAR/Putri)
Sumber : Siaran Pers Biro
Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT
Penulis
: Meldo Nailopo
Foto
: Alexander L. Raditia
Video
: Robertus Djehatu