Presiden Jokowi Perintahkan Respons Cepat atas Banjir Lahar Dingin di Sumatra Barat
Presiden Joko Widodo
menyampaikan keterangannya di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit
Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei
2024. Foto: BPMI Setpres/Vico
“Saya mengikuti terus dengan
saksama perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar, di Sumatra
Barat. Dan saya telah memerintahkan Kepala BNPB untuk langsung ke sana dan
sudah sampai ke sana,” kata Presiden Jokowi di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa,
14 Mei 2024.
Presiden juga menyampaikan
keinginannya untuk segera mengunjungi Sumatra Barat guna melihat langsung
respons yang diberikan dan memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak.
Namun, kunjungan tersebut masih perlu dijadwalkan mengingat kondisi
infrastruktur yang terpengaruh oleh bencana, termasuk beberapa jalan yang
terdampak longsor.
“Saya juga ingin ke sana
tapi masih mengatur waktu karena juga di sana kondisinya jalan banyak yang
longsor, pengungsi juga baru ditata, kemudian nanti kalau waktunya sudah ketemu
saya akan berkunjung ke Sumatra Barat dalam rangka memberikan bantuan dan
memberikan solusi bagi yang terdampak,” jelas Presiden.
Untuk diketahui, banjir
bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/05) malam.
Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung
Marapi. Empat kabupaten terdampak cukup parah akibat kejadian ini antara lain
Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten
Padang Pariaman.
Berdasarkan keterangan BNPB
per 14 Mei 2024 pukul 06.35 WIB, korban jiwa yang meninggal dunia akibat
bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang
luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Adapun rincian dengan korban meninggal
dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang,
Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman
8 orang.
“Datanya akan berkembang
terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk
harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6×24 jam, kita
akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli
waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari,” ujar Kepala BNPB
Suharyanto dikutip dari keterangan resmi tertulis. (Fegas/gar)