POLITIK IDENTITAS LAHIRKAN PEMIMPIN KURANG BERMANFAAT
GONG ASPIRASI RAKYAT.COM – Jika ada isu-isu bahwa ada oknum calon pemimpin bersama tim relawannya menggunakan politik identitas untuk meraih kekuasaan di Pilkada Kota Kupang saat ini, maka isu-isu tersebut tidak akan mampu mempengaruhi masyarakat untuk memilih walikota dan wakil walikota Kupang periode 2024-2029.
Hal tersebut diungkapkan
oleh salah satu Tokoh Rohani, Bernadus S. Dolwala, S.Th, yang diwawancarai media ini di
rumahnya, berlokasi di Kelurahan Oepura, pada, Minggu, Tanggal 10 November
2024.
Kata Bernadus, di era
terbuka ini, referensi untuk memilih pemimpin yang bermanfaat telah dipahami
oleh masyarakat. Rekam jejak para calon mudah diakses lewat pemberitaan media,
narasi-narasi di media sosial, sehingga masyarakat Kota Kupang akan menjatuhkan
pilihan secara rasional kepada calon pemimpinnya yang dianggap mampu membangun rakyat
dengan berbagai keberagamannya.
“Saat awal lakukan
pendaftaran di KUPD, tiap pasangan calon telah berjanji untuk menolak politik
identitas dan politik uang, karena itu menurut saya, mereka akan tetap pegang
teguh janji tersebut, sehingga Pilkada Kota Kupang akan semakin
bermartabat,”ucap Bernadus.
Menurut Bernadus, jika para
calon walikota dan wakil walikota kupang mengingkari janji mereka saat daftar di KPUD, maka mereka telah menodai integritas diri sendiri, dan mengotori hati
nurani rakyat.
“Apabila mereka bisa
mengingkari janji mereka sendiri saat daftar di KPUD, maka janji-janji mereka
pada rakyat saat kampanye akan mudah diingkari juga,”ucapnya.
Ia mengatakan, apabila politik identitas dijadikan dasar utama untuk meraih kekuasaan maka akan terjadi polarisasi sosial dimana dapat memecah belah masyarakat, memperburuk hidup antar kelompok, suku, ras dan agama serta dapat memicu terjadinya konflik sosial.
“Kalu politik identitas digunakan secara eksklusif untuk meraih kekuasaan, maka kelompok tertentu akan merasa hebat sendiri dan mereka akan mendiskriminasi kelompok lain. Akibatnya saat berkuasa nanti sang pemimpin itu akan melakukan kebijakan-kebijakan yang diskriminatif karena lebih mengarah pada kebutuhan kelompok yang mendukungnya, hal ini menyebabkan kelompok lain tidak terlayani dengan baik dan benar,”jelas Bernad.
Lewat kesempatan ini, Bernadus mengajak masyarakat kota kupang untuk memilih pemimpin jangan karena memiliki identitas yang sama saja tetapi pililah pemimpin yang berkualitas dan yang bisa mempersatukan perbedaan yang ada menjadi kekuatan untuk membangun kesejahteraan masyarakat.
“Politik Identitas itu
kepentingan politik sempit, jika dilakukan untuk meraih kekuasaan maka akan
melahirkan pemimpin yang buruk sebab pemimpin tersebut akan terdahulu melayani
masyarakat dari kelompok tertentu saja sehingga mengabaikan pelayanan kepentingan dan kesejahteraan bagi
masyarakat secara umum,”paparnya. (pk/wnn)