WARGA LASIANA : PROGRAM GACOR LEBIH MENYENTUH KEBUTUHAN RAKYAT
Hal itu diungkapkan oleh
salah satu warga kelurahan Lasina, Sri Surensi, kepada media ini, pada, Rabu
(13/11/2024), di rumahnya bilangan Sitarda Lasiana Kota Kupang.
“Semangat, cara penyampaian
program, bahasa tubuh, yang dimiliki oleh bapak George dan ibu Walde,
menunjukkan keduanya sungguh-sungguh ingin memajukan masyarakat kota
Kupang,”ucapnya.
Kata Sri, sebagai masyarakat
kecil, hal-hal utama yang dirasa sangat dibutuhkan saat ini adalah lingkungan
bersih dari sampah, ketersediaan air minum yang cukup, perbaikan ekonomi
rakyat, pelayanan pendidikan yang layak dan merata serta pelayanan kesehatan
yang memadai.
“Calon-calon lainnya juga
punya program sama seperti di atas, namun penjabaran mereka saat debat publik
hanya paket Gacor saja yang tampaknya sangat serius mau menyelesaikan
masalah-masalah itu,”tegasnya.
Menurut Sri, banyak juga
program lain yang diusung oleh paket-paket lain yang diakui sangat bermanfaat
untuk membangun kota Kupang di era modern ini, namun menurutnya jika beberapa
masalah pokok di atas belum selesai dituntaskan maka masyarakat akan tetap hidup
susah.
“Sehebat apapun janji-janji,
jika masalah-masalah pokok yang dialami masyarakat selama ini tidak dituntaskan
maka percuma saja semuanya. Kebersihan lingkungan, kesehatan,pendidikan,ekonomi
rakyat, sangat diperhatikan serius oleh paket Gacor sehingga menurut saya paket
Gacor akan mampu menuntaskan masalah-masalah tersebut,”jelas Sri.
Kepada masyarakat kota
Kupang, Sri menghimbau harus teliti benar program-program yang diusung oleh setiap
paket calon walikota dan wakil walikota kupang, apakah sesuai dengan kebutuhan
utama atau tidak ?. Apakah program-program mereka itu bisa dijalankan sesuai kemampuan
APBD atau tidak ?. Sehingga tidak salah menjatuhkan pilihannya.
“Pililah calon pemimpin yang dapat membawa perubahan selama 5 tahun. Telitilah sikap-sikap mereka saat bicara program sehingga kita tahu persis mereka serius atau hanya sekedar bicara indah saja. Janganlah pilih mereka yang terkesan hanya umbar janji-janji dan yang andalkan uang untuk memperdaya hati nurani kita,”papar Sri. (econ/gar)